Rabu, 04 Januari 2012

Mata Kuliah Tari Nusantara II (Jaipong Jawa Barat)


Salah satu matakuliah Tari Nusantara II, prodi. Sendratasik dalam final tesnya mereka harus mempertunjukkan kebolehannya dimuka umum. materi yang difinalkannya yaitu Tari Jaipong Daun Pulus Adu Manis. asli dari Jawa Barat.

Tari Nusantara II merupakan matakuliah berurutan dengan Tari Nusantara I yang diterima pada semester terdahulu. Materi tari Nusantara I, mereka mendapatkan materi tari dari Jawa Tengah Surakarta yaitu tari Gagahan dan tari Gambyong. 

Selain memiliki basic dan kemampuan dasar, mereka dilatih juga bagi yang belum yaitu Teknik Tari I, II, dan Ragam Tari I, II semua merupakan dasar menuju sebuah bentuk tari nantinya dimatakuliah selanjutnya.

Seorang penari maupun pendidik tari, tidak harus ahli dalam satu bidang seni tari daerah, namun bekal dan penguasaan memang harus kuat pada daerah atau lokal. Namun apresiasi untuk tari selain daerah harus menjadi tambahan atau acuan untuk tidak ketinggalan zaman dalam menghadapi era globalisasi sekarang ini.

Mempertahankan, melestarikan, dan mencintai budaya lokal juga budaya bangsa semua, itu menjadi pegangan kita sebagai pendidik seni. jangan hanya mempertahankan saja tanpa melestarikan atau mengajarkan pada generasi atau orang lain. maka akan musnah n hilang juga tari itu sendiri.



Pengorbanan seorang Penari Radap Rahayu



Pengorbanan seorang penari dalam memberikan kasih sayangnya dalam sebuah pekerjaannya menjadi seorang penari. Besarnya pengorbanan seorang ibu yang tinggi, dan dimanapun beliau serta sedang apapun beliau selalu ada waktu untuk buah hatinya.

Demi melestarikan budaya Banjar tari klasik Radap Rahayu, penari Radap yang profesional menunjukkan kepeduliannya dalam budaya daerah atau lokal serta tiada kata "capek" keluar dimulutnya. sungguh membanggakan dan perlu dicontoh, tapi untuk masa sekarang apakah ada seorang penari seperti itu.

Senyum dan kecantikan selalu diperlihatkan pada penonton yang melihatnya, tapi kesibukan dan masalahnya tiada diperlihatkan. Itulah penari yang bisa membagi waktu mana, sebagai seorang ibu dan mana, sebagai seorang penari Radap Rahayu.

Cobalah sekarang kita bisa berbenah diri dari dalam kecintaannya untuk budaya daerah. Karena siapa lagi yang peduli dan mau melestarikan kalau bukan kita yang berada disini (Kalimantan Selatan). Semoga dengan bertambahnya kecintaan kita dan kepedulian kita akan budaya lokal maka, tetap lestari budaya kita.